Jumat, 17 November 2017

MERANCANG PEMBELAJARAN INDIVIDU

Dalam merancang sebuah pelajaran, seseorang harus terlebih dahulu memastikan bahwa kejadian pengajaran disediakan. Selain itu, perlu untuk mengklasifikasikan tujuan pasal dan diatur agar kejadian spesifik ditempatkan dalam urutan yang sesuai untuk pencapaian tujuan ini. Isi acara, atau instruksional resep, kemudian ditulis sebagai isi pelajaran.
Tujuan akhir dari desain instruksional adalah untuk menghasilkan instruksi yang efektif. Bila tujuan ini tercapai, umumnya akan menghasilkan pelajaran atau rangkaian pelajaran yang bisa disampaikan oleh seorang guru atau dengan dimediasi bahan. Pelajaran yang dimediasi sering disebut modul instruksional. Pelajaran atau modul umumnya direncanakan menjadi durasi tertentu dalam hitungan menit, yang biasanya berarti bahwa setiap kurikulum instruksional yang signifikan akan memerlukan lebih banyak daripada satu pelajaran. Disini, kita akan membahas hubungan antar beberapa tujuan yang berbeda dalam pelajaran dan pekerjaan dari peristiwa instruksi dalam membangun pelajaran semacam itu
PERENCANAAN-PERENCANAAN DAN MODUL
Seringkali, guru memilih daripada mengembangkan materi pembelajaran. Dalam praktik  Guru, sering "merancang seperti yang mereka yaitu, mereka mungkin merancang urutan pelajaran di muka tapi, mungkin, jangan merancang semua pelajaran untuk kursus sebelumnya pembelajaran dimulai. Karena keadaan praktis ini, guru cenderung merencanakan setiap pelajaran hanya dengan detail yang cukup sehingga bisa "siap" untuk setiap pelajaran karena mereka dapat berimprovisasi beberapa rincian saat pelajaran berlangsung. Ini bukan sama sekali tidak diinginkan karena memberi fleksibilitas kepada guru untuk mendesain ulang "di tempat" - yaitu menyesuaikan prosedur dengan situasi instruksional dan memberi tanggapan kepada peserta didik (Briggs, Gustafson, dan Tillman, 1991).
Pemanfaatan Modul instruksi kelompok kecil atau individual memungkinkan prediksi yang lebih besar. Adaptasi terhadap kompetensi masuk seseorang dan Tingkat pembelajaran diberikan dengan instruksi yang memungkinkan diri mondar-mandir dan koreksi diri untuk setiap pelajar. Fungsi ini dimungkinkan dalam les atau mode kelompok kecil dan dengan materi yang memungkinkan percabangan oleh latihan siswa yang paling dibutuhkan dan bermanfaat yang terkandung dalam materi instruksional. Percabangan seperti itu terjadi pada beberapa modul pembelajaran dalam instruksi komputer, instruksi yang dibantu komputer, atau sering digunakan tes diri yang memungkinkan pelajar menggunakan instruksi secara adaptif.
Bahan Ajar Perorangan, Diri Sendiri, dan Adaptif
Materi pembelajaran individual, mandiri, dan adaptif sering digunakan secara tidak sengaja, meskipun ada nuansa perbedaan dalam maknanya. Kita tentukan instruksi individual seperti yang mempertimbangkan kebutuhan siswa. Instruksi semacam itu dimulai dengan analisis keterampilan pelajar, dan instruksi selanjutnya ditentukan berdasarkan kebutuhan individu itu. Instruksi mandiri adalah ungkapan yang menyiratkan manajemen instruksional oleh pelajar serta mediasi pengajaran. Misalnya, direkam video atau bahan cetakan dapat digunakan baik dalam kelompok maupun instruksi yang serba cepat. Meskipun dalam sistem instruksional yang serba bisa, pelajar dapat meluangkan waktu sebanyak yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Instruksi serba cepat umumnya terkait dengan prosedur pembelajaran penguasaan, di mana prestasi dan bukan waktu Mendikte tingkat kemajuan siswa melalui instruksi. Syarat Instruksi adaptif biasanya mengacu pada bahan dan sistem manajemen yang terus memantau kemajuan siswa dan mengubah isi instruksional berdasarkan kemajuan siswa tersebut. Secara umum, instruksional adaptif melibatkan pencatatan dan pengambilan keputusan yang kompleks dan difasilitasi oleh penggunaan komputer. Namun, prosedurnya bisa dilakukan secara manual untuk individu atau kelompok kecil. Jenis pengajaran ini bergantung pada beberapa ukuran pada bahan ajar yang dimediasi karena semua siswa di kelas mungkin pada tahap pembelajaran yang berbeda pada titik praticular manapun pada waktunya. Singkatnya, tujuan dari desain instruksional adalah untuk menghasilkan sebuah pelajaran atau rangkaian pelajaran yang mencakup pertimbangan sistem pengantaran yang digunakan serta kebutuhan peserta didik. Sifat pelajaran akan sangat bergantung pada bagaimana penggunaannya. Dalam sistem berbasis guru, rencana pelajaran sedikit banyak tidak lengkap karena guru bisa mengisi kekosongan. Sebaliknya, individual atau Instruksi sendiri mondar-mandir harus lebih hati-hati direncanakan dan dikembangkan sejak saat itu Seringkali tidak ada bantuan guru segera yang tersedia. Sisa dari bab ini akan berfokus pada bagaimana prinsip-prinsip desain instruksional yang dijelaskan pada bab sebelumnya dapat diterapkan pada pengembangan baik yang dipimpin oleh guru atau yang dimediasi pelajaran. Kedua bentuk pengiriman pembelajaran ini mempertahankan penekanan yang kita miliki ditempatkan pada tema sentral ini:
1. Mengklasifikasikan tujuan dengan menggunakan taksonomi hasil belajar
2. Sequencing tujuan untuk memperhitungkan prasyarat
3. Termasuk kejadian instruksi yang sesuai yang berlaku untuk semua domain hasil
4. Memasukkan ke dalam peristiwa pengajaran kondisi khusus belajar yang relevan dengan domain tujuan dalam pelajaran kita sekarang beralih ke diskusi lebih lanjut tentang urutan instruksi dan kemudian ke acara instruksional dan kondisi belajar. Bab ini diakhiri dengan diskusi tentang langkah-langkah dalam perencanaan pelajaran dan sebuah contoh rencana pelajaran yang menggabungkan bentuk model yang biasanya diadopsi oleh seorang guru individual yang merancang dan melaksanakan instruksi tersebut.


PERMASALAHAN : Apa yang harus dilakukan oleh guru agar dapat membuat siswa bisa belajar mandiri, tanpa harus selalu diarahkan oleh guru   , lebih tepatnya maksudnya adalah bagaimana caranya agar siswa kita tetap mau belajar tanpa harus berada dikelas ? 

9 komentar:

  1. salah satu yang dapat dilakukan oleh guru agar siswa dapat belajar secara mandiri adalah dengan merancang desain instruksional pembelajaran mandiri, dapat dikemas dengan pemberian impuls berupa tugas, media (modul, lks, dan sebagainya yang bersifat mandiri), penerapan model pembelajaran mandiri dengan topik-topik yang menarik (contohnya: berbasis internet berupa blog dengan berbagai topik)

    BalasHapus
  2. Langkah yang dapat dilakukan guru agar dapat membuat siswa bisa belajar secara mandiri adalah mengemas dan merancang pembelajaran yang menarik bagi siswa, selain itu dengan merancang desain instruksional pembelajaran mandiri,yang di kemas sesuai dengan kebutuhan siswa ( misalnya pemberian masalah berdasarkan pengamatan video). Maka siswa akan tertarik untuk mengamati video tersebut dan akan mengerjakan permasalahan yang diberikan sesuai dengan topik yang ada divideo tersebut secara mandiri.

    BalasHapus
  3. salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru agar siswa dapat belajar secara mandiri adalah memberikan tugas-tugas yang sidatnya mandiri. memberikan tanggung jawab pada masing-masing orang dalam 1 kelompok sehingga lambat laun akan membuat siswa untu belajar mandiri.

    BalasHapus
  4. Cara membuat siswa belajar mandiri yaitu dengan memberikan tanggung jawab pada siswa tersebut misalnya tugas-tugas. Selain itu salah satu peran penting guru dalam sistem belajar mandiri adalah menciptakan bahan ajar mandiri bagi siswa sesuai kurikulum dan kebutuhan siswa. Ini sebenarnya adalah salah satu fungsi yang paling penting bahwa pendidik benar-benar memahami kebutuhan siswa mereka, kekuatan, kelemahan, dan kemampuan dasar siswanya. Dengan demikian, guru/ pendidik bisa menjadi sumber daya berharga yang akan digunakan untuk membantu meningkatkan konten-konten pembelajaran.

    BalasHapus
  5. caranya dengan memberikan tanggung jawab pada siswa tersebut. yaitu dengan memberikan tugas-tugas yang sudah dipelajari disekolah. sehingga secara tidak langsung siswa akan mengerjakan tugas tersebut, dan disini akan muncul yang namanya belajar mandiri.

    BalasHapus
  6. dengan cra membrikan tanggung jawab kepada siswa untuk menyelesaikan/memahami suatu materi pembelajaran, serta mampu menyelesaikan tugas-tugas yang bersangkutan. kemudian tugas guru mengecek pemahaman dari setiap siswa tentang materi yang diberikan kepada siswa sebagai tugas mandiri.

    BalasHapus
  7. menurt saya cara agar siswa dapat belajar tanpa di kelas dengan cara guru merancang pembelajaran akatif, siswa dituntut untuk belajar dirumah. dam memotivasi siswa tersebut agar mau belajar dirumah dan memberikan mereka tanggung tugas yang harus di selesaikan.

    BalasHapus
  8. agar dapat membuat siswa bisa belajar mandiri, adalah dengan cara memberikan tanggung jawab kepada siswa tersebut berupa tugas terstruktur ataupun tugas mandiri tidak terstruktur. dengan begitu siswa akan merasa perlu untuk belajar mandiri dirumah, tanpa harus belajar di kelas saja.

    BalasHapus
  9. Yang harus dilakukan adalah menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa. Siswa diarahkan agar mampu menemukan motivasi belajar dalam dirinya. Sehingga guru cukup memberi arahan di awal pembelajaran. Siswa mampu melaksanakan pembelajaran mandiri dan menyelesaikan tugas belajar. Model pembelajaran yg dikembangkan guru mengarah pada siswa aktif.

    BalasHapus

MENGANALISIS PESERTA DIDIK DAN KONTEKS

T ak hanya perancang harus menentukan apa yang harus diajarkan, tapi juga karakteristiknya dari peserta didik, konteks dimana instruksi a...